Monday, September 19, 2011
"BLECKY STAY OUT, PLEASE"
Dalam salah satu acara televisi mengenai hewan lucu dan menggemaskan anjing termasuk salah satu diantaranya. Tidak aneh, karna selain tubuhnya yang memang lucu dengan bermacam jenisnya, anjing dikatakan termasuk salah satu binatang setia dan penuh cinta. Jika dilatih maka ia bisa jadi sahabat baik dan teman bermain yang menyenangkan.
Sebut saja jenis ACS, Collie, Chiwawa long hair, dengan penampilan mereka yang tidak bisa dipungkiri memang sangat menarik. Hal ini menjadi alasan buat sebagian orang untuk tidak bisa menerima islam. Karena memang di dalam Islam anjing termasuk salah satu najis, bahkan digolongkan dalam najis berat (mughallazah).
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits nabi Saw :
“Jika wadah kalian dijilat anjing maka sucikanlah dengan mencucinya 7 kali, dan salah satu nya dengan menggunakan tanah” (HR. Muslim).
Di hadits lain Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa memelihara anjing kecuali untuk menjaga ternak atau tanaman maka pahalanya berkurang setiap hari 1 qirath”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwatkan oleh Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda dalam hadits yang sudah terkenal di kalangan umat islam: “Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada anjingnya atau ada gambar makhluk bernyawa”
Hal ini menjadi dalil jelas keharaman untuk memelihara anjing, kecuali untuk menjaga binatang ternak dan tanaman atau untuk digunakan sebagai alat berburu. Dengan catatan anjing tidak dipelihara di dalam rumah. Kalau tetap ngeyel mau pelihara di dalam rumah , yah gak apa-apa, dengan konsekwensi pahalanya akan berkurang sebesar 1 qirath setiap hari dan malaikat tidak akan mengunjungi rumah kita.
Selain untuk diperlihara, anjing juga haram untuk dimakan. Dalam Al-Qur’an dalil keharaman daging anjing memang tidak ada, tapi dalam hadits shahih dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: “Setiap yang memiliki gigi taring dan hewan buas maka memakannya adalah haram”.
Anjing termasuk dalam golongan As-Siba’ (hewan buas) yang memiliki taring untuk memangsa korbannya. Anjing kampung atau anjing liar yang tidak mempunyai pemilik, mereka akan memakan apa saja termasuk kotoran. Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang makan hewan al-Jalâlah (pemakan najis dan kotoran) dan susunya. [hadits]
Karena hukum Islam adalah keduanya (Al-Quran n Hadits), maka dalil ini menjadi alasan yang jelas keharaman daging anjing. Islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan, karna Allah adalah Maha Tahu diatas semua pemilik ilmu.
Dari blognya Dyah Ayu Kusuma Ningsih
http://dyahayukusumaningsiwi.blogspot.com/2011/04/perspektif-islam-medis-tentang.html
Saya mendapatkan pengetahuan lebih lengkap tentang ini. Dikatakan disitu bahwa Persatuan Dokter Kesehatan Anak di Munich-Jerman, mengungkapkan bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman penyebab penyakit. Kuman tersebut dapat masuk melalui gigitan, walaupn gigitan itu terkadang kecil dan kasat mata. Paling tidak gigitan itu dapat melubangi jaringan kulit dan menjadi jalan masuk kuman.
Dari penelitian yang diadakan Universitas Munich, juga dikatakan bahwa memelihara anjing juga meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Untuk data lebih lengkap, silahkan pembaca membaca sendiri pada link di atas. Selain dua penelitian di atas, dalam tulisannya Dyah Ayu Kusuma Ningsih juga meng-infokan bahwa dr.Al-Isma’lawi Al-muhajir mengatakan bahwa penemuan baru dalam ilmu kedokteran menguatkan apa yang disabdakn oleh Nabi Muhammad Saw, bahwa para spesialis hewan mengungkapkan berinteraksi dengan anjing dan dengan cairan-cairan berupa kotoran, air kencing dsbg, dapat menularkan sebuah virus yang disebut tockscharacins. Virus ini dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan dan kebutaan pada manusia.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 60 ekor anjing, dr Ian Royt seorang dokter spesialis hewan di London, Inggris menyimpulkan bahwa seperempat binatang tersebut membawa telur-telur ulat di cairan-cairan yang keluar darinya. Ia menemukan 180 sel telur ulat dalam 1 gram bulunya. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan yang di temukan di lapisan unsur tanah. Seperempat lainnya membawa 71 sel telur yang mengandung jentik-jentik kukman yang tumbuh berkembang. 3 diantaranyadapat matang cukup dengan menempelkannya pada kulit. Laporan para ahli yang di publikasikan oleh surat kabar di Inggris Daily Mirrormenyatakan bahwa sel-sel telur dari ulat ini sangat lengket dengan panjang mencapai 1 milimeter. Ia akan berpindah dengan mudah saat bersentuhan dengan anjing atau mencandainya. Karena pada setiap harinya, anjing sering menjilati tubuhnya. Inilah yang memindahkan kuman-kuman pada kulit, mulut dan air liurnya. Dengan begitu anjing berbahaya terhadap kesehatan.
Menurut dr. Abd Al Hamid Mahmud Thahmaz, secara ilmiah anjing dapat menularkan berbagai macam penyakit yang membahayakan. Karena ada ulat-ulat yang tumbuh berkembang biak di dalam ususnya. Ulat itu mengeluarkan telur-telur bersamaan dengan keluarnya kotoran anjing. Ketika anjing menjilati pantatnya maka telur-telur ulat tersebut akan berpindah padanya kemudian dari jilatan anjing inilah telur-telur ulat itu akan berpindah pada wadah, piring dan tangan para pemilikny. Sekelompok dokter menjelaskan bahwa ketika ulat-ulat ini sampai pada tubuh manusia maka ia akan bersemayam di bagian organ tubuh manusia melalui air liur anjing. Paru paru yang terkena ulat echinococcosis. Ulat ini dapat berkembang di dalam kantong yang penuh cairan selama bertahun-tahun. Dengan demikian penyakit menular itu dapat berpindah dari anjing kepada manusia.
Tapi mungkin akan menjadi bantahan bagi para dog’s lovers bahwa mereka telah memelihara anjing bertahun-tahun, dan tidak mengalami masalah kesehatan apapun. Maka sekali lagi lagi ini adalah wilayah keimanan. Mentaati perintah Allah dan meyakini Kebaikan Allah dalam segala larangan dan suruhannya sebagai bentuk ketundukan dan penghambaan kemanusiaan kita. Tapi terbukti kemudian ilmu pun membenarkan peraturan itu. Perlu digaris bahawi disini, keharaman itu adalah untuk memakannya, menyentuhnya dan memeliharanya dalam rumah. Sementara untuk berbuat baik tidak ada yang bisa menghalangi. Menyakiti anjing termasuk kezaliman. Kita semua tentu pernah tahu kisah nyata wanita pelacur , yang dijanjikan surga, ketika memberi minum seekor anjing yang kehausan, dan merelakan dirinya mati kehausan disaat yang bersamaan.
Allahu’alam bisshawab.
Tuesday, September 6, 2011
pengharaman babi bagi umat islam
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Benar. Ilmu Allah meliputi segalanya. Jika dibandingkan pengetahuan kita dengan ilmu Allah seperti burung yang mencelupkan paruhnya kedalam air laut. Tetes air yang tertinggal di paruh burung adalah pengetahuan kita, sedangkan sisa air lautnya adalah ilmu Allah. Maka sungguh tidak pantas bagi manusia merasa sok tahu dengan kebodohannya.
Ide tulisan ini muncul karena banyaknya kesalah pahaman yang beredar tentang pengharaman babi dan anjing yang ada pada umat muslim. Sebagaimana yang pernah saya baca di sebuah artikel pada sebuah blog, yang mengatakan kebohongan agama Islam, karena bagaimana Tuhan yang katanya menciptakan segalanya, telah berlaku tidak adil pada ciptaannya sendiri dengan mengharamkannya (anjing dan babi). Saya ingin mempertegas hal ini, untuk melihat apakah benar Tuhan (Allah) yang Maha Suci telah berlaku tidak adil.
Satu hal yang perlu kita semua ketahui adalah bahwa salah satu hal yang mustahil bagi Allah adalah berlaku zalim. Maka tidak mungkin Allah akan berlaku zalim pada anjing dan babi, karena mereka juga adalah ciptaan_Nya. Dalam S. Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” Jelas dalam ayat tersebut Allah menyatakan keharaman memakan daging babi. Tapi tidak berarti dengan pengharaman memakan daging babi berarti mengharamkan hewan tersebut, sehingga umat muslim berhak memusuhinya dan menyakitinya. Malah kalau dilihat dari segi amannya, babi hidup lebih aman dari pada sapi dan kambing, karena mereka kemudian tidak disembelih, sehingga mereka hidup lebih bebas.
Selain itu perlu diketahui anatomi tubuh babi tidak memiliki leher. Sedangkan hewan ketika disembelih adalah pada lehernya sehingga organ-organ lainnya tetap utuh. Hal ini menyebabkan ketika hewan meninggal adalah karena kehabisan darah, bukan karena cedera pada organ vitalnya. Sementara ketika babi disembelih maka yang terjadi adalah merusak organ vitalnya seperti hati, jantung dan otak, karena tidak disembelih pada leher yang mereka tidak memilikinya. Yang terjadi adalah hewan tersebut meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat nadinya dan mencemari daging. Hal ini dapat menyebabkan dagingnya tercemar oleh uric acid, sehingga dapat menyebabkan daging beracun. Allah yang Maha Kuasa, telah menciptakan semua dengan kesempurnaan. Karena babi haram dimakan, maka Dia tidak menciptakannya memiliki leher.
Secara ilmiah, ilmu pengetahuan juga telah membuktikan keharaman daging babi untuk dikonsumsi. Disini saya berikan data, yang saya copy-paste dari berbagai sumber:
1. Dagingnya berbau pesing
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut sebuah penelitian, bau tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dagingnya.
2. Hewan yang sangat rakus.
Tahukah Anda kalau babi melahap semua makanan yang ada di hadapannya? Jika makanan itu telah habis dan dia kekenyangan, apa yang telah dimakannya itu dimuntahkan kembali, dan kemudian muntahan itu dimakannya lagi. Bahkan jika lapar, kotoran pun dimakan, termasuk kotorannya sendiri, kotoran manusia, dan kotoran hewan lain. Yang lebih menjijikkan, hewan ini juga senang kencing sembarangan, termasuk kencing pada makanan yang akan disantapnya.
3. Gemar makan tanah Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang gemar memakan tanah.
Dia memakan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama jika tidak dicegah. Tak heran jika kulit orang yang suka memakan daging babi ada yang menguarkan bau tidak sedap.
4. Dagingnya mengandung cacing berbahaya.
Mungkin karena pola hidup dan pola makannya yang jorok, daging babi mengandung cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan. Cacing ini berkembang di usus 12 jari manusia. Dalam beberapa bulan, cacing itu akan menjadi dewasa dan berkembang biak. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1.000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia. Cacing ini mengeluarkan telurnya melalui kotoran yang dikeluarkan manusia saat BAB (buang air besar).
5. Penyebab utama kanker anus dan kolon
Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1.000 jiwa. (dari berbagai sumber)
Haramnya babi bukan karena hal itu saja.Tetapi ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?
Ilmuwan : Apakah itu?
Ulama : Coba anda buat 2 (dua) kandang. Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina. 1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!!!
Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????
Ulama : Mari kita lihat bersama-sama sekarang. Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.
Ilmuwan : Pada kandang Babi? Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2(dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina,tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina.
Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini. Mungkin pembaca akan bertanya, kalau demikian kenapa Allah menciptakan babi.
Sekali lagi, keharaman babi adalah untuk dikonsumsi oleh manusia, bukan keharaman nya sebagai makhluk Allah. Karena semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah termasuk anjing dan babi. Tetap diharamkan bagi umat Islam dan siapapun untuk menyakitinya, dan menzaliminya.
Kalaupun dihari ini, banyak yang bilang saya makan babi, tapi tetap sehat kok, tetap cantik dan tetap baik. Maka itu tidak seharusnya mempengaruhi seorang muslim untuk tergoyah keimanannya. Seperti seorang supir di luar negri, yang mengendarai mobil di waktu subuh. Begitu lampu merah, dia akan berhenti walau di situ tidak ada polisi. Ketika kita bertanya kenapa dia tidak jalan mungkin dia akan menjawab, lampu nya sedang merah. Ketika kita kemudian menyuruhnya untuk tetap jalan karena tidak ada polisi, maka dia akan jawab, tapi ini sudah peraturan, saya tidak ingin melanggarnya.
Begitu juga sebagai muslim, apapun alasannya dan bantahan dari orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita, kalau Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu hukum, maka tidak ada jawaban lain, melainkan “Sami’na wa atha’na” (kami dengar dan kami taat). Maha Suci Allah dari menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Allah menciptkan babi dan anjing, tidak lain sebagai ujian bagi kita. Apakah kita mampu menahan diri dari yang Allah larang. Uji ilmiah apapun, hanya menguatkan dan membenarkan apa yang Allah gariskan untuk kita. Kebenaran ilmiah yang kemudian terungkap, membenarkan kebenaran agama Allah. Demikianlah penjelasan untuk keharaman babi, untuk keharaman anjing, insyallah akan saya ulas dilain kesempatan. Segala kebenaran hanya milik Allah, dan tidaklah kita ketahui melainkan sedikit sekali.
Wassalam
Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Benar. Ilmu Allah meliputi segalanya. Jika dibandingkan pengetahuan kita dengan ilmu Allah seperti burung yang mencelupkan paruhnya kedalam air laut. Tetes air yang tertinggal di paruh burung adalah pengetahuan kita, sedangkan sisa air lautnya adalah ilmu Allah. Maka sungguh tidak pantas bagi manusia merasa sok tahu dengan kebodohannya.
Ide tulisan ini muncul karena banyaknya kesalah pahaman yang beredar tentang pengharaman babi dan anjing yang ada pada umat muslim. Sebagaimana yang pernah saya baca di sebuah artikel pada sebuah blog, yang mengatakan kebohongan agama Islam, karena bagaimana Tuhan yang katanya menciptakan segalanya, telah berlaku tidak adil pada ciptaannya sendiri dengan mengharamkannya (anjing dan babi). Saya ingin mempertegas hal ini, untuk melihat apakah benar Tuhan (Allah) yang Maha Suci telah berlaku tidak adil.
Satu hal yang perlu kita semua ketahui adalah bahwa salah satu hal yang mustahil bagi Allah adalah berlaku zalim. Maka tidak mungkin Allah akan berlaku zalim pada anjing dan babi, karena mereka juga adalah ciptaan_Nya. Dalam S. Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” Jelas dalam ayat tersebut Allah menyatakan keharaman memakan daging babi. Tapi tidak berarti dengan pengharaman memakan daging babi berarti mengharamkan hewan tersebut, sehingga umat muslim berhak memusuhinya dan menyakitinya. Malah kalau dilihat dari segi amannya, babi hidup lebih aman dari pada sapi dan kambing, karena mereka kemudian tidak disembelih, sehingga mereka hidup lebih bebas.
Selain itu perlu diketahui anatomi tubuh babi tidak memiliki leher. Sedangkan hewan ketika disembelih adalah pada lehernya sehingga organ-organ lainnya tetap utuh. Hal ini menyebabkan ketika hewan meninggal adalah karena kehabisan darah, bukan karena cedera pada organ vitalnya. Sementara ketika babi disembelih maka yang terjadi adalah merusak organ vitalnya seperti hati, jantung dan otak, karena tidak disembelih pada leher yang mereka tidak memilikinya. Yang terjadi adalah hewan tersebut meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat nadinya dan mencemari daging. Hal ini dapat menyebabkan dagingnya tercemar oleh uric acid, sehingga dapat menyebabkan daging beracun. Allah yang Maha Kuasa, telah menciptakan semua dengan kesempurnaan. Karena babi haram dimakan, maka Dia tidak menciptakannya memiliki leher.
Secara ilmiah, ilmu pengetahuan juga telah membuktikan keharaman daging babi untuk dikonsumsi. Disini saya berikan data, yang saya copy-paste dari berbagai sumber:
1. Dagingnya berbau pesing
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut sebuah penelitian, bau tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dagingnya.
2. Hewan yang sangat rakus.
Tahukah Anda kalau babi melahap semua makanan yang ada di hadapannya? Jika makanan itu telah habis dan dia kekenyangan, apa yang telah dimakannya itu dimuntahkan kembali, dan kemudian muntahan itu dimakannya lagi. Bahkan jika lapar, kotoran pun dimakan, termasuk kotorannya sendiri, kotoran manusia, dan kotoran hewan lain. Yang lebih menjijikkan, hewan ini juga senang kencing sembarangan, termasuk kencing pada makanan yang akan disantapnya.
3. Gemar makan tanah Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang gemar memakan tanah.
Dia memakan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama jika tidak dicegah. Tak heran jika kulit orang yang suka memakan daging babi ada yang menguarkan bau tidak sedap.
4. Dagingnya mengandung cacing berbahaya.
Mungkin karena pola hidup dan pola makannya yang jorok, daging babi mengandung cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan. Cacing ini berkembang di usus 12 jari manusia. Dalam beberapa bulan, cacing itu akan menjadi dewasa dan berkembang biak. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1.000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia. Cacing ini mengeluarkan telurnya melalui kotoran yang dikeluarkan manusia saat BAB (buang air besar).
5. Penyebab utama kanker anus dan kolon
Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1.000 jiwa. (dari berbagai sumber)
Haramnya babi bukan karena hal itu saja.Tetapi ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?
Ilmuwan : Apakah itu?
Ulama : Coba anda buat 2 (dua) kandang. Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina. 1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!!!
Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????
Ulama : Mari kita lihat bersama-sama sekarang. Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.
Ilmuwan : Pada kandang Babi? Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2(dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina,tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina.
Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini. Mungkin pembaca akan bertanya, kalau demikian kenapa Allah menciptakan babi.
Sekali lagi, keharaman babi adalah untuk dikonsumsi oleh manusia, bukan keharaman nya sebagai makhluk Allah. Karena semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah termasuk anjing dan babi. Tetap diharamkan bagi umat Islam dan siapapun untuk menyakitinya, dan menzaliminya.
Kalaupun dihari ini, banyak yang bilang saya makan babi, tapi tetap sehat kok, tetap cantik dan tetap baik. Maka itu tidak seharusnya mempengaruhi seorang muslim untuk tergoyah keimanannya. Seperti seorang supir di luar negri, yang mengendarai mobil di waktu subuh. Begitu lampu merah, dia akan berhenti walau di situ tidak ada polisi. Ketika kita bertanya kenapa dia tidak jalan mungkin dia akan menjawab, lampu nya sedang merah. Ketika kita kemudian menyuruhnya untuk tetap jalan karena tidak ada polisi, maka dia akan jawab, tapi ini sudah peraturan, saya tidak ingin melanggarnya.
Begitu juga sebagai muslim, apapun alasannya dan bantahan dari orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita, kalau Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu hukum, maka tidak ada jawaban lain, melainkan “Sami’na wa atha’na” (kami dengar dan kami taat). Maha Suci Allah dari menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Allah menciptkan babi dan anjing, tidak lain sebagai ujian bagi kita. Apakah kita mampu menahan diri dari yang Allah larang. Uji ilmiah apapun, hanya menguatkan dan membenarkan apa yang Allah gariskan untuk kita. Kebenaran ilmiah yang kemudian terungkap, membenarkan kebenaran agama Allah. Demikianlah penjelasan untuk keharaman babi, untuk keharaman anjing, insyallah akan saya ulas dilain kesempatan. Segala kebenaran hanya milik Allah, dan tidaklah kita ketahui melainkan sedikit sekali.
Wassalam
Subscribe to:
Comments (Atom)